Senin, 12 Maret 2012

makalah peranan komputer dlm dunia kesehatan


PERANAN KOMPUTER DALAM DUNIA KESEHATAN






KELOMPOK
            NAMA :                                                                                  NIM :

1.    SRYKANDI HARTATI NASUTION                                                 115102001
2.    NUR HUSNAH                                                                       115102006
3.    RISDA ROLY VIVIANA                                                         115102009
4.    RAFIKA HANIM                                                                    115102011
5.    EKA PURNAMA SARI                                                          115102013



PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK
 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan pada Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat dan hidayahNYA untuk kita semua. Dan berkat Rahmat dan hidayahNYA pula kami semua diberi kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok komputer dengan judul CT ANGIOGRAPHY.
Dalam pembuatan makalah ini kami juga menyadari masih adanya kekurangan yang terdapat didalamnya. Untuk itu masukan dan saran yang membangun dari dosen pembimbing serta teman sekalian sangat bermanfaat dalam perkembangan pendidikan selanjutnya. Dan kiranya makalah kami ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran selama masa perkuliahan buat kami sebagai penyusun juga teman-teman sekalian.
Kami ucapkan terima kasih buat dosen pembimbing yang memberikan kami tugas makalah sehingga kami dapat lebih mengerti dan memahami tentang kegunaan computer dalam dunia medis. Dan terima kasih juga buat teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam pembuatan makalah juga saran dan kritiknya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.



Medan,2011

Kelompok




BAB I
LATAR BELAKANG

undefined

Perkembangan teknologi komputer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologiinformasi.
         
  Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Artikel ini secara khusus akan membahas perkembangan teknologi informasi untuk mendukung manajemen rekam medis secara lebih efektif dan efisien. Tulisan ini akan dimulai dengan berbagai contoh aplikasi teknologi informasi, faKtor yang mempengaruhi keberhasilan serta refleksi bagi komunitas rekammedis. Komputer banyak berperan membantu di dunia kesehatan antaralain: - adminstrasi-obat-obatanpenyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien)
- Penelitian
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).
            Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan.
            Walau demikian, patut diakui terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif.
Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Selain itu, mereka juga bertanggungjawab terhadap pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu.
Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisikdan waktu. Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat. Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah sakit, juga dapat mengembangkan layanan jasa kesehatan berbasis internet. Program Dokter Keluarga yang tengah diperkenalkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya; berupaya untuk mengembangkan konsep dokter sebagai pengelola data kesehatan masyarakat. Tujuan program dokter keluarga adalah memberikan peranan lebih besar kepada dokter untuk menjaga kesehatan masyarakat, ketimbang untuk mengobati. Dengan memanfaatkan basis data kesehatan masyarakat yang dilayaninya, seorang dokter keluarga dapat menentukan program kesehatan apa yang paling tepat untuk masyakarat tersebut. Karena dengan melakukan analisa data kesehatan masyakarat, dapat diketahui pola dan kecenderungan penyakit yang mungkin terjadi dan dapat dilakukan analisa sebab dan akibat. Untuk itulah dalam program dokter keluarga, komputer dikatakan sebagai stetoskop kedua para dokter.
Data kesehatan masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil dapat dikumpulkan dan dianalisa menjadi data kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk mencerminkan pola kesehatan secara regional maupun nasional.
Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan kesehatan. Komputer dengan multi-inti dan ukuran cache yang besar, seperti yang berbasis pada prosesor Intel Core 2 Duo adalah antara lain yang disarankan sebagai komputer bagi penyedia jasa layanan kesehatan. Pertukaran jasa layanan kesehatan melalui internet juga harus didukung oleh infrastruktur komunikasi pita lebar. Sekali lagi alasannya karena data yang dipertukarkan tidak hanya berupa teks, tetapi berupa data multimedia.
Pada akhirnya, pelayanan jasa kesehatan dengan TIK, atau e-Health memerlukan komitmen dari penyelenggara jasa kesehatan untuk melakukan modernisasi dari perangkat dan infrastruktur yang digunakannya. Dalam tahapan awal, memang hal tersebut akan merupakan investasi dari sisi biaya, namun dalam tahapan berkelanjutan, penerapan e-Health akan memberikan keuntungan dari penghematan biaya-biaya. (Pesan diedit oleh kecebong.gaul di 02/28/2009 16:45 PM)







Peran Teknologi Komputer Dalam Kesehatan

Teknologi di bidang kesehtan

Peran komputer dalam pengobatan penyakit juga menjadi tema dalam pameran teknologi informasi dan komputer CEBIT di Hannover, Jerman. Hampir tanpa perhatian media, Komisaris untuk Kesehatan dan Urusan Konsumen Uni Eropa John Dalli membuka sebuah pameran di dalam pameran Cebit. Pameran TeleHealth menampilkan produsen, perusahaan jasa dan perusahaan IT berbagai produk, konsep dan solusi dari segi informasi dan telekomunikasi dari penjuru dunia di bidang kesehatan.
"Saya disini untuk melihat apa yang dilakukan industri IT di sektor kesehatan, karena saya yakin bahwa eHealth yakni kesehatan yang ditunjang teknologi informasi dan telekomunikasi akan menjadi andalan perkembangan di Eropa pada masa depan."
John Dalli ingin menggugah semangat pemerintahan negara anggota Uni Eropa untuk mendorong penggunaan telemedis dan dijalinnya jaringan lebih kuat antara dokter dan pasien. Menurut Komisaris urusan kesehatan Eropa Dalli hal itu tidak hanya menghemat waktu dan biaya, melainkan juga dengan demikian, pasien dapat memperoleh pengetahuan pakar melewati batas negara.
Di ruang pamer TeleHealth di hall 8 tidak hanya tampak perusahan IT sangat besar seperti IBM, tapi juga perusahaan IT yang menspesialisasikan diri pada sektor kesehatan. Misalnya CompuGroup Medical dari kota Koblenz yang mengkhususkan diri dalam membentuk jaringan bagi semua pihak yang terlibat di bidang kesehatan. Sasaran perusahaan itu adalah synchronizing healthcare yakni berusaha agar semua pasien, dokter dan perusahaan yang bergerak bidang kesehatan selalu memperoleh informasi pada waktu dan tempat yang tepat. Demikian dikatakan Thomas Wanka dari CompuGroup Medical.
Software perusahaannya sudah digunakan sekitar 380 ribu tempat praktek dokter di seluruh dunia. Perusahaan dengan sekitar 3300 pekerja itu tahun lalu mencatat pemasukan 300 juta Euro. Dalam pameran CEBIT perusahaan itu antara lain mempropagandakan akte-akte kesehatan pribadi secara virtual. Akte kesehatan pribadi harus dioptimalisasi dalam proses perawatan dokter dan pasien serta orang yang sadar pentingnya kesehatan harus dilibatkan secara aktif dalam proses kesehatan dan perawatannya. 
"Kami menyimpulkan bahwa motivasi orang yang sadar akan pentingnya kesehatan sangat tinggi. Ada data yang menunjukkan berapa persen pengguna internet Jerman yang secara teratur mencari informasi tentang kesehatan di internet. Kami tahu misalnya untuk tema penyakit punggung, gangguan tulang belakang, terapi latihan tulang punggung, senam untuk tulang punggung dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema punggung ini saja ada 16 juta jumlah pencarian di Jerman setiap bulannya."
Meskipun demikian minat terhadap tema kesehatan di jaringan virtual belum merupakan jaminan bahwa pasien bersedia ikut serta dan menempatkan data kesehatan pribadinya di internet. Apalagi warga Jerman sementara ini masih sangat berhati-hati dalam menempatkan datanya di internet. Meskipun demikian Thomas Wanka dari CompuGroup Medical yakin tawaran jasa jaringan informasi antara pasien, dokter dan perusahaan di bidang kedokteran akan berhasil. Wanka juga menekankan, perusahaannya memperhatikan tema perlindungan data dan keamanan data dengan sangat serius.
























BAB II
CT ANGIOGRAPHY

Dalam bab ini kelompok akan membahas tentang peranan computer dalam dunia kesehatan. Ct angiography merupakan salah satu contohnya.
Komputerisasi angiografi tomografi, juga disebut CT angiography atau CTA, adalah tes yang menggabungkan teknologi CT scan konvensional dengan angiografi tradisional untuk membuat gambar rinci dari pembuluh darah dalam tubuh. CTA dapat menilai status dari kedua arteri besar dan vena di sebagian besar tubuh, termasuk otak. Tes ini melibatkan penggunaan sinar x yang mendapatkan gambar penampang beberapa yang kemudian di rekonstruksi oleh computer menjadi gambar 3 diumensi (vascular@vascularsociety.org).
Dalam CT Scan sinar x dan computer membuat gambar yang menunjukkan bagian lintas, atau irisan, dari tubuh anda. Angiography melibatkan suntikan pewarna kontras kedalam pembuluh darah untuk membantu memvisualisasikan status pembuluh darah. Ketika pewarna kontras yang digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah, penelitian ini disebut venogram, dan bila di gunakan untuk memvisualisasikan arteri, itu dikenal dengan sebagai suatu arteriogram. Di CT Angiogram, pewarna selalu disuntikkan ke pembuluh darah pertama dan sebagai pewarna bersirkulasi dari pembuluh ke arteri, gambar yang di peroleh selama fase ke dua. CT Angiography dianggap kurang invatif dibandingkan dengan angiogram tradisional.
Dengan angiography biasa, tusukan jarum ditempatkan di pangkal paha dan bahan kontras disuntikkan. CT angiography tidak memerlukan sebuah kapal besar untuk injeksi dan merupakan prosedur rawat jalan. Kedua prosedur memerlukan injeksi kontras tetapi pasien yang menjalani angiography biasanya mengaku semalam. Tingkat komplikasi (perdarahan, hematoma,emboli) setelah angiogram lebih tinggi dibandingkan dengan CT angiography.
CT Angiography umumnya digunakan untuk menilai:
Ø  Penyakit aorta (aneurisma, pembedahan)
Ø  Penyakit arteri paru (emboli paru)
Ø  Arteri karotis dan cabang-cabangnya (stenosis)
Ø  Pembuluh aorta di dada (outlet toraks)
Ø  Pembuluh darah di lengan (cari emboli)
Ø  Pembuluh darah di ginjal (mencari penyebab hipertensi)
Ø  Setiap wilayah stenosis / aneurisma dalam tubuh
Ø  Kehadiran AV fistula
Ø  Individu yang telah menjalani operasi vascular
Ø  Pasien setelah trauma

Kemajuan teknologi sekarang ini memungkinkan kita untuk melakukan pemeriksaan kondisi pembuluh darah dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pembuluh darah tersebut. Salah satu pemeriksaan untuk mengetahui kondisi pembuluh darah adalah dengan CT angiography, yang sudah bisa dilakukan di Surya Husadha Hospital. CT angiography digunakan untuk mengetahui berbagai kondisi pembuluh darah, antara lain penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri, trombosis vena dalam (deep vein thrombosis), aneurisma, pulmonary embolism (© 2008 Surya Husadha Medical Center. All rights reserved).
CT angiography (computerized tomographic angiography) merupakan perpaduan antara CT scan konvensional dengan angiografi tradisional. Pada CT scan kita akan mendapatkan hasil dari sinar x dan komputer berupa gambaran (image) potongan melintang dari tubuh. Sedangkan angiografi adalah penyuntikan zat, yang disebut kontras, untuk membantu visualisasi pembuluh darah dan aliran darah. Kontras tersebut dimasukkan lewat pembuluh darah besar. Tidak seperti angiografi tradisional di mana kontras disuntikkan ke pembuluh darah arteri, pada CT angiography kontras disuntikkan melalui pembuluh darah balik (vena), sehingga CT angiography menjadi kurang invasive (© 2008 Surya Husadha Medical Center. All rights reserved).

                                                  



















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1       KESIMPULAN
Perkembangan teknologi komputer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Oleh karena itu, Komputerisasi angiografi tomografi, juga disebut CT angiography atau CTA adalah tes yang menggabungkan teknologi CT scan konvensional dengan angiografi tradisional untuk membuat gambar rinci dari pembuluh darah dalam tubuh. CT angiography ini digunakan untuk mengetahui berbagai kondisi pembuluh darah, antara lain penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri, trombosis vena dalam (deep vein thrombosis), aneurisma, pulmonary embolism.

3.2       SARAN
            CT angiography atau CTA memiliki peran penting dalam bidang medis oleh karna itu para medis harus bisa dan mengerti cara menggunakan alat ini dalam prakteknya dan tau apa fungsi atau kegunaannya.
           




2 komentar: