PERANAN
KOMPUTER DALAM DUNIA KESEHATAN
KELOMPOK
NAMA : NIM
:
1. SRYKANDI
HARTATI NASUTION 115102001
2. NUR
HUSNAH 115102006
3. RISDA
ROLY VIVIANA 115102009
4. RAFIKA
HANIM 115102011
5. EKA
PURNAMA SARI 115102013
PROGRAM D IV BIDAN
PENDIDIK
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan pada Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat dan hidayahNYA
untuk kita semua. Dan berkat Rahmat dan hidayahNYA pula kami semua diberi
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok komputer dengan
judul CT ANGIOGRAPHY.
Dalam
pembuatan makalah ini kami juga menyadari masih adanya kekurangan yang terdapat
didalamnya. Untuk itu masukan dan saran yang membangun dari dosen pembimbing
serta teman sekalian sangat bermanfaat dalam perkembangan pendidikan
selanjutnya. Dan kiranya makalah kami ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran
selama masa perkuliahan buat kami sebagai penyusun juga teman-teman sekalian.
Kami
ucapkan terima kasih buat dosen pembimbing yang memberikan kami tugas makalah
sehingga kami dapat lebih mengerti dan memahami tentang kegunaan computer dalam
dunia medis. Dan terima kasih juga buat teman-teman yang sudah berpartisipasi
dalam pembuatan makalah juga saran dan kritiknya. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.
Medan,2011
Kelompok
BAB
I
LATAR
BELAKANG
Perkembangan
teknologi komputer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai
sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan
bidang yang bersifat information-intensive,
akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh,
ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur
standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit
dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi
teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif
maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer,
rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologiinformasi.
Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa
teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia
untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi
dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen
informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat
(kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap
tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool
untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter
data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah
kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi
komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat.
Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua
kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai
aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila
manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian
istimewa. Artikel ini secara khusus akan membahas perkembangan teknologi
informasi untuk mendukung manajemen rekam medis secara lebih efektif dan
efisien. Tulisan ini akan dimulai dengan berbagai contoh aplikasi teknologi
informasi, faKtor yang mempengaruhi keberhasilan serta refleksi bagi komunitas
rekammedis. Komputer banyak berperan membantu di dunia kesehatan antaralain: -
adminstrasi-obat-obatanpenyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring
status pasien)
- Penelitian Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).
Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan.
Walau demikian, patut diakui terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif.
Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Selain itu, mereka juga bertanggungjawab terhadap pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu.
- Penelitian Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).
Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan.
Walau demikian, patut diakui terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif.
Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Selain itu, mereka juga bertanggungjawab terhadap pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu.
Mengembangkan layanan e-Health akan
membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk
mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan kesempatan kepada semua
pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang
melampaui batasan fisikdan waktu. Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan
untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang membantu dokter, perawat,
dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik,
mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan
kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time
melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali
penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan
keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien
dengan lebih cepat. Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah
sakit, juga dapat mengembangkan layanan jasa kesehatan berbasis internet.
Program Dokter Keluarga yang tengah diperkenalkan oleh Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) misalnya; berupaya untuk mengembangkan konsep dokter sebagai pengelola
data kesehatan masyarakat. Tujuan program dokter keluarga adalah memberikan
peranan lebih besar kepada dokter untuk menjaga kesehatan masyarakat, ketimbang
untuk mengobati. Dengan memanfaatkan basis data kesehatan masyarakat yang
dilayaninya, seorang dokter keluarga dapat menentukan program kesehatan apa
yang paling tepat untuk masyakarat tersebut. Karena dengan melakukan analisa
data kesehatan masyakarat, dapat diketahui pola dan kecenderungan penyakit yang
mungkin terjadi dan dapat dilakukan analisa sebab dan akibat. Untuk itulah
dalam program dokter keluarga, komputer dikatakan sebagai stetoskop kedua para
dokter.
Data kesehatan masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil dapat dikumpulkan dan dianalisa menjadi data kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk mencerminkan pola kesehatan secara regional maupun nasional.
Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan kesehatan. Komputer dengan multi-inti dan ukuran cache yang besar, seperti yang berbasis pada prosesor Intel Core 2 Duo adalah antara lain yang disarankan sebagai komputer bagi penyedia jasa layanan kesehatan. Pertukaran jasa layanan kesehatan melalui internet juga harus didukung oleh infrastruktur komunikasi pita lebar. Sekali lagi alasannya karena data yang dipertukarkan tidak hanya berupa teks, tetapi berupa data multimedia.
Data kesehatan masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil dapat dikumpulkan dan dianalisa menjadi data kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk mencerminkan pola kesehatan secara regional maupun nasional.
Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan kesehatan. Komputer dengan multi-inti dan ukuran cache yang besar, seperti yang berbasis pada prosesor Intel Core 2 Duo adalah antara lain yang disarankan sebagai komputer bagi penyedia jasa layanan kesehatan. Pertukaran jasa layanan kesehatan melalui internet juga harus didukung oleh infrastruktur komunikasi pita lebar. Sekali lagi alasannya karena data yang dipertukarkan tidak hanya berupa teks, tetapi berupa data multimedia.
Pada
akhirnya, pelayanan jasa kesehatan dengan TIK, atau e-Health memerlukan
komitmen dari penyelenggara jasa kesehatan untuk melakukan modernisasi dari
perangkat dan infrastruktur yang digunakannya. Dalam tahapan awal, memang hal
tersebut akan merupakan investasi dari sisi biaya, namun dalam tahapan
berkelanjutan, penerapan e-Health akan memberikan keuntungan dari penghematan
biaya-biaya. (Pesan diedit
oleh kecebong.gaul di 02/28/2009 16:45 PM)
Peran
Teknologi Komputer Dalam Kesehatan
Peran komputer dalam pengobatan penyakit juga
menjadi tema dalam pameran teknologi informasi dan komputer CEBIT di Hannover,
Jerman. Hampir tanpa perhatian media, Komisaris untuk Kesehatan dan
Urusan Konsumen Uni Eropa John Dalli membuka sebuah pameran di dalam pameran
Cebit. Pameran TeleHealth menampilkan produsen, perusahaan jasa dan perusahaan
IT berbagai produk, konsep dan solusi dari segi informasi dan telekomunikasi
dari penjuru dunia di bidang kesehatan.
"Saya disini untuk melihat apa
yang dilakukan industri IT di sektor kesehatan, karena saya yakin bahwa eHealth
yakni kesehatan yang ditunjang teknologi informasi dan telekomunikasi akan
menjadi andalan perkembangan di Eropa pada masa depan."
John Dalli ingin menggugah semangat
pemerintahan negara anggota Uni Eropa untuk mendorong penggunaan telemedis dan
dijalinnya jaringan lebih kuat antara dokter dan pasien. Menurut Komisaris
urusan kesehatan Eropa Dalli hal itu tidak hanya menghemat waktu dan biaya,
melainkan juga dengan demikian, pasien dapat memperoleh pengetahuan pakar
melewati batas negara.
Di ruang pamer TeleHealth di hall 8
tidak hanya tampak perusahan IT sangat besar seperti IBM, tapi juga perusahaan
IT yang menspesialisasikan diri pada sektor kesehatan. Misalnya CompuGroup
Medical dari kota Koblenz yang mengkhususkan diri dalam membentuk jaringan bagi
semua pihak yang terlibat di bidang kesehatan. Sasaran perusahaan itu adalah
synchronizing healthcare yakni berusaha agar semua pasien, dokter dan
perusahaan yang bergerak bidang kesehatan selalu memperoleh informasi pada
waktu dan tempat yang tepat. Demikian dikatakan Thomas Wanka dari CompuGroup
Medical.
Software perusahaannya sudah
digunakan sekitar 380 ribu tempat praktek dokter di seluruh dunia. Perusahaan
dengan sekitar 3300 pekerja itu tahun lalu mencatat pemasukan 300 juta Euro.
Dalam pameran CEBIT perusahaan itu antara lain mempropagandakan akte-akte
kesehatan pribadi secara virtual. Akte kesehatan pribadi harus dioptimalisasi
dalam proses perawatan dokter dan pasien serta orang yang sadar pentingnya
kesehatan harus dilibatkan secara aktif dalam proses kesehatan dan
perawatannya.
"Kami menyimpulkan bahwa
motivasi orang yang sadar akan pentingnya kesehatan sangat tinggi. Ada data
yang menunjukkan berapa persen pengguna internet Jerman yang secara teratur
mencari informasi tentang kesehatan di internet. Kami tahu misalnya untuk tema
penyakit punggung, gangguan tulang belakang, terapi latihan tulang punggung,
senam untuk tulang punggung dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema punggung
ini saja ada 16 juta jumlah pencarian di Jerman setiap bulannya."
Meskipun demikian minat terhadap
tema kesehatan di jaringan virtual belum merupakan jaminan bahwa pasien
bersedia ikut serta dan menempatkan data kesehatan pribadinya di internet.
Apalagi warga Jerman sementara ini masih sangat berhati-hati dalam menempatkan
datanya di internet. Meskipun demikian Thomas Wanka dari CompuGroup Medical
yakin tawaran jasa jaringan informasi antara pasien, dokter dan perusahaan di
bidang kedokteran akan berhasil. Wanka juga menekankan, perusahaannya
memperhatikan tema perlindungan data dan keamanan data dengan sangat serius.
BAB II
CT ANGIOGRAPHY
Dalam bab ini
kelompok akan membahas tentang peranan computer dalam dunia kesehatan. Ct
angiography merupakan salah satu contohnya.
Komputerisasi angiografi
tomografi, juga disebut CT angiography atau CTA, adalah tes yang menggabungkan
teknologi CT scan konvensional dengan angiografi tradisional untuk membuat
gambar rinci dari pembuluh darah dalam tubuh. CTA dapat menilai status dari
kedua arteri besar dan vena di sebagian besar tubuh, termasuk otak. Tes ini
melibatkan penggunaan sinar x yang mendapatkan gambar penampang beberapa yang
kemudian di rekonstruksi oleh computer menjadi gambar 3 diumensi (vascular@vascularsociety.org).
Dalam CT Scan sinar x
dan computer membuat gambar yang menunjukkan bagian lintas, atau irisan, dari
tubuh anda. Angiography melibatkan suntikan pewarna kontras kedalam pembuluh
darah untuk membantu memvisualisasikan status pembuluh darah. Ketika pewarna
kontras yang digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah, penelitian ini
disebut venogram, dan bila di gunakan untuk memvisualisasikan arteri, itu
dikenal dengan sebagai suatu arteriogram. Di CT Angiogram, pewarna selalu disuntikkan
ke pembuluh darah pertama dan sebagai pewarna bersirkulasi dari pembuluh ke
arteri, gambar yang di peroleh selama fase ke dua. CT Angiography dianggap
kurang invatif dibandingkan dengan angiogram tradisional.
Dengan angiography
biasa, tusukan jarum ditempatkan di pangkal paha dan bahan kontras disuntikkan.
CT angiography tidak memerlukan sebuah kapal besar untuk injeksi dan merupakan
prosedur rawat jalan. Kedua prosedur memerlukan injeksi kontras tetapi pasien
yang menjalani angiography biasanya mengaku semalam. Tingkat komplikasi
(perdarahan, hematoma,emboli) setelah angiogram lebih tinggi dibandingkan
dengan CT angiography.
CT Angiography
umumnya digunakan untuk menilai:
Ø Penyakit aorta (aneurisma, pembedahan)
Ø Penyakit arteri paru (emboli paru)
Ø Arteri karotis dan cabang-cabangnya (stenosis)
Ø Pembuluh aorta di dada (outlet toraks)
Ø Pembuluh darah di lengan (cari emboli)
Ø Pembuluh darah di ginjal (mencari penyebab hipertensi)
Ø Setiap wilayah stenosis / aneurisma dalam tubuh
Ø Kehadiran AV fistula
Ø Individu yang telah menjalani operasi vascular
Ø Pasien setelah trauma
Kemajuan teknologi sekarang ini
memungkinkan kita untuk melakukan pemeriksaan kondisi pembuluh darah dan
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pembuluh darah tersebut. Salah satu
pemeriksaan untuk mengetahui kondisi pembuluh darah adalah dengan CT
angiography, yang sudah bisa dilakukan di Surya Husadha Hospital. CT
angiography digunakan untuk mengetahui berbagai kondisi pembuluh darah, antara
lain penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri, trombosis vena dalam
(deep vein thrombosis), aneurisma, pulmonary embolism (© 2008 Surya Husadha Medical Center. All rights
reserved).
CT
angiography (computerized tomographic angiography) merupakan perpaduan antara
CT scan konvensional dengan angiografi tradisional. Pada CT scan kita akan
mendapatkan hasil dari sinar x dan komputer berupa gambaran (image) potongan
melintang dari tubuh. Sedangkan angiografi adalah penyuntikan zat, yang disebut
kontras, untuk membantu visualisasi pembuluh darah dan aliran darah. Kontras
tersebut dimasukkan lewat pembuluh darah besar. Tidak seperti angiografi
tradisional di mana kontras disuntikkan ke pembuluh darah arteri, pada CT
angiography kontras disuntikkan melalui pembuluh darah balik (vena), sehingga
CT angiography menjadi kurang invasive (© 2008 Surya Husadha Medical Center.
All rights reserved).
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan teknologi komputer (informasi) yang begitu
pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Oleh karena itu, Komputerisasi angiografi tomografi, juga disebut
CT angiography atau CTA adalah tes yang menggabungkan teknologi CT scan
konvensional dengan angiografi tradisional untuk membuat gambar rinci dari
pembuluh darah dalam tubuh. CT angiography ini digunakan untuk mengetahui berbagai
kondisi pembuluh darah, antara lain penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah
arteri, trombosis vena dalam (deep vein thrombosis), aneurisma, pulmonary
embolism.
3.2 SARAN
CT angiography atau CTA memiliki peran penting dalam bidang
medis oleh karna itu para medis harus bisa dan mengerti cara menggunakan alat
ini dalam prakteknya dan tau apa fungsi atau kegunaannya.
izin copas min... buat tugas..
BalasHapussukses selalu....
xe057 replica handbags,newfakebags,replica bags designe,fake bags,replica bags,fake designer bags,fakebagsok,replica bags,replica bags cb276
BalasHapus